Tidak semua gurun terluas itu berpasir dan terpanggang sinar matahari. Meskipun suhunya sangat dingin, Antartika adalah gurun karena hanya menerima sedikit hujan atau salju.
Gurun didefinisikan sebagai bentang alam yang curah hujannya sedikit. Meskipun tidak ada kriteria ketat mengenai apa yang dimaksud dengan gurun, biasanya yang dimaksud dengan gurun adalah wilayah yang menerima curah hujan atau salju kurang dari 25 sentimeter (10 inci) per tahun.
Antartika sangat cocok dengan definisi gurun terluas yang tertera diatas. Perkiraannya bervariasi, namun jumlah rata-rata curah hujan di seluruh benua diperkirakan sekitar 15 sentimeter (di bawah 6 inci) per tahun, menurut Program Antartika Australia.
Namun beberapa wilayah di Antartika lebih kering dibandingkan wilayah lainnya. Meskipun wilayah pesisir tertentu dapat menerima curah hujan yang cukup besar, wilayah yang terletak jauh di pedalaman, jauh dari sumber kelembapan, hanya menerima curah hujan kurang dari beberapa sentimeter setiap tahunnya.
Dikatakan bahwa beberapa bagian Antartika seperti Lembah Kering McMurdo, belum pernah mengalami setetes hujan pun atau satu pun kepingan salju selama jutaan tahun. Meskipun beberapa ilmuwan meragukan pernyataan ini, lembah yang berangin ini secara luas dianggap sebagai salah satu tempat terkering di Bumi.
Patut diingat bahwa Antartika berukuran sangat besar, dengan luas 14.200.000 kilometer persegi (5.500.000 mil persegi) ini menjadikannya bukan hanya gurun terluas di dunia tetapi juga taman nasional terbesar di dunia. Kekeringan di Antartika terutama disebabkan oleh dinginnya wilayah tersebut.
Udara yang lebih dingin mengandung lebih sedikit kelembapan dibandingkan udara hangat, sehingga awan tidak mudah terbentuk. Hujan salju yang lebih besar biasanya terjadi di dekat pantai karena udara hangat dapat bergerak di perairan terbuka dan menyerap cukup kelembapan yang diperlukan untuk membentuk awan.
Para ilmuwan yang bekerja di Antartika mengklaim bahwa udaranya sangat kering sehingga keripik kentang dan popcorn tidak pernah basi. Begitu pula dengan rambut dan handuk basah yang cepat kering setelah mandi, ditambah lagi jamur praktis tidak ada. Sisi negatif dari tinggal di daerah gersang ini adalah kulit akan menjadi sangat kering dan pecah-pecah karena kurangnya kelembapan.
Mungkin sulit dibayangkan, namun dehidrasi adalah bahaya besar di benua yang tertutup es ini. Banyak penjelajah awal yang pertama kali menginjakkan kaki di Antartika, termasuk Kapten Robert Falcon Scott yang meninggal karena dehidrasi serta radang dingin, kelelahan, dan berbagai komplikasi terkait dingin lainnya.
Pada tahun 2016, mantan perwira militer Inggris Henry Worsley berusaha menjadi orang pertama yang melintasi Antartika sendirian dan tanpa bantuan. Pada hari ke 71, hanya 48 kilometer (30 mil) dari tujuannya, dia mengalami kelelahan dan dehidrasi parah. Setelah diterbangkan ke rumah sakit di ujung selatan Chile, dia meninggal pada usia 55 tahun.