Dengan lebih dari 50 negara, ribuan bahasa, dan berbagai ekosistem, Afrika tidak dapat dilukis dengan satu kuas. Afrika adalah benua yang luas dan beragam dengan sejarah yang kaya dan budaya yang beragam. Meskipun memiliki banyak keajaiban, kesalahpahaman tentang Afrika oleh orang-orang di seluruh dunia sering terjadi.
Banyak kesalahpahaman tentang Afrika telah berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad. Kesalahpahaman ini didasarkan pada stereotip, informasi yang sudah ketinggalan zaman, atau kurangnya pengetahuan.
Sayangnya hal itu dapat menimbulkan sikap negatif dan kesalahpahaman tentang Afrika dengan benua dan penduduknya. Dengan meluruskan keyakinan yang keliru ini kita dapat lebih menghargai Afrika sebagaimana adanya. Tempat yang beragam dan dinamis dengan potensi luar biasa.
1. Afrika bukan satu negara besar
Salah satu kesalahpahaman tentang Afrika yang paling umum adalah bahwa Afrika adalah satu negara. Kenyataannya, Afrika adalah benua yang terdiri dari 54 negara berbeda yang masing-masing mempunyai budaya, bahasa, dan sejarahnya sendiri yang unik.
Menganggap Afrika sebagai satu negara terlalu menyederhanakan keragaman benua tersebut. Setiap negara Afrika memiliki pemerintahan, adat istiadat, dan tantangannya sendiri, sama seperti benua lainnya. Membandingkan Afrika dengan satu negara sama saja dengan mengatakan Eropa atau Asia hanyalah satu negara besar.
2. Afrika hanya berisi gurun dan satwa liar
Kesalahpahaman lain yang tersebar luas adalah bahwa Afrika hanya terdiri dari padang pasir dan wilayah luas yang dipenuhi hewan liar seperti singa dan gajah. Meskipun Afrika merupakan rumah bagi keajaiban alam yang terkenal seperti Gurun Sahara dan beragam satwa liar, Afrika juga memiliki kota-kota yang ramai, hutan hujan, gunung, danau, dan banyak lagi.
Tempat-tempat seperti Cape Town di Afrika Selatan atau Lagos di Nigeria adalah kota-kota modern dengan gedung pencakar langit, teknologi, dan kehidupan malam yang meriah. Bentang alam benua ini sangat bervariasi dari pantai-pantai pesisir Kenya hingga pegunungan Ethiopia.
3. Semua orang Afrika miskin dan tidak berpendidikan
Banyak orang yang keliru dan percaya bahwa semua orang di Afrika hidup dalam kemiskinan dan kurang berpendidikan. Meskipun memang ada beberapa negara miskin di Afrika, itu bukan satu-satunya masalah.
Afrika memiliki beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, seperti Nigeria, Mesir, dan Afrika Selatan. Banyak orang Afrika berpendidikan tinggi dengan universitas dan pusat penelitian yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan global. Stereotip kemiskinan ini mengabaikan kisah kemajuan dan keberhasilan yang ada di seluruh benua.
4. Afrika selalu panas
Meskipun benar bahwa banyak bagian Afrika beriklim hangat, anggapan bahwa seluruh benua selalu panas adalah salah. Iklim Afrika beragam, dengan beberapa daerah mengalami cuaca dingin terutama di daerah dataran tinggi seperti Dataran Tinggi Ethiopia atau pegunungan Afrika Selatan.
Beberapa tempat seperti Maroko dan Lesotho bahkan bersalju saat musim dingin. Keragaman iklim ini memungkinkan berbagai kegiatan pertanian dan gaya hidup di seluruh benua.
5. Budaya Afrika semuanya sama
Keragaman budaya Afrika sangat luas. Dengan lebih dari 3.000 kelompok etnis dan lebih dari 2.000 bahasa Afrika yang digunakan, gagasan bahwa hanya ada satu budaya di Afrika tidaklah akurat.
Setiap suku di Afrika memiliki tradisi unik, musik, tari, seni, dan praktik sosialnya sendiri. Dari suku Maasai di Kenya hingga suku Zulu di Afrika Selatan adalah cerminan lanskap budaya benua ini yang beragam seperti halnya geografinya.
6. Afrika berbahaya dan penuh konflik
Meskipun benar bahwa beberapa negara Afrika pernah mengalami konflik, pemikiran bahwa seluruh benua itu berbahaya adalah menyesatkan. Banyak negara Afrika yang damai dan stabil, dengan industri pariwisata yang berkembang pesat.
Negara-negara seperti Botswana, Ghana, dan Namibia dikenal karena stabilitas dan keamanan politiknya. Menganggap bahwa seluruh Afrika berbahaya ini seperti mengabaikan aspek positif dan kehidupan sehari-hari jutaan orang yang hidup dalam damai.
7. Orang Afrika tinggal di gubuk
Citra orang Afrika yang hanya tinggal di gubuk-gubuk adalah stereotip lainnya. Sementara sebagian orang di daerah pedesaan mungkin tinggal di rumah tradisional, banyak orang Afrika tinggal di apartemen dan rumah modern terutama di kota-kota.
Daerah perkotaan seperti Nairobi, Johannesburg, dan Accra memiliki infrastruktur modern dengan pusat perbelanjaan, universitas, dan rumah sakit. Afrika merupakan rumah bagi kota-kota modern dan daerah pedesaan tradisional yang mencerminkan keseimbangan antara pembangunan dan warisan budaya.
Sangat penting untuk mempelajari Afrika dari sumber yang akurat dan mengingat bahwa seperti benua lainnya, Afrika memiliki banyak kisah untuk diceritakan.