Desa Oxney yang berhantu dan ditinggalkan ini luasnya hanya 300 hektar, kaya akan sejarah dan diselimuti kisah-kisah yang menyeramkan. Sebuah artikel Bygone Kent dari Juli 1983 menggambarkan dengan jelas ketakutan penduduk setempat terhadap lokasi ini.
Sejarah desa Oxney yang berhantu dan telah ditinggalkan masih agak membingungkan. Yang kita tahu adalah bahwa paroki Oxney telah ada selama sekitar 1.000 tahun dan didokumentasikan dalam Kitab Domesday. Awalnya tanah itu diberikan kepada Sir William d’Auverville, seorang ksatria, sebelum diserahkan kepada John Smedley.
Gereja yang didedikasikan untuk St Nicholas ini baru dibangun pada Abad Pertengahan dan aslinya milik Kanon Premonstratensian di Biara Langdon. Biara itu dibubarkan yang menyebabkan kerusakan pada gereja. History and Topographical Survey of Kent karya Edward Hasted mencatat bahwa pada tahun 1800, situs itu dialihfungsikan menjadi gudang.
Meskipun kondisinya rusak parah, masih ada catatan tentang pemakaman di lokasi tersebut hingga tahun 1931. Bangunan-bangunan yang tersisa di lokasi tersebut telah dianugerahi status bangunan terdaftar Kelas II.
Dahulu merupakan paroki kecil di Kent, desa Oxney hanya dihuni oleh 11 orang menurut catatan tahun 1801. Pada tahun 1911, populasinya sedikit meningkat dengan empat rumah yang menampung 30 penduduk.
Namun saat abad baru tiba, paroki kecil itu digabungkan ke dalam St Margaret, sehingga terbentuklah komunitas yang kita kenal sekarang. Selama bertahun-tahun, rumah utama Oxney mengalami banyak perubahan, direnovasi dan diperluas hingga akhirnya hancur dalam kebakaran yang tidak dapat dijelaskan.
Saat ini seluruh area tersebut dimiliki secara pribadi dan pemiliknya saat ini mengambil langkah-langkah untuk melindungi reruntuhan gereja kecil tersebut dari para pengacau dan penyusup. Area hutan di sekitarnya juga dianggap berbahaya.
Pada tahun 1960-an seorang anak laki-laki secara tragis terjatuh ke dalam salah satu dari banyak sumur sisa pemukiman awal di daerah hutan, sebuah peristiwa yang sangat menggemparkan masyarakat setempat. Terlepas dari rumah utamanya, Oxney kini sebagian besar hanya reruntuhan yang tersembunyi di balik semak belukar, dan menjadi latar bagi banyak kisah hantu yang menyeramkan.
Mungkin kisah yang paling terkenal adalah kisah tentang Nyonya Kelabu yang rohnya dikatakan sebagai sosok menyeramkan dari seorang wanita sendirian yang mengenakan mantel panjang berwarna abu-abu. Kisah tersebut menunjukkan bahwa dia adalah seorang wanita yang menemui ajalnya yang tragis dalam sebuah kecelakaan yang melibatkan kereta kuda menuju Oxney Court saat mengambil air. Dia dikenal mengejutkan para pengemudi di A258 dengan tiba-tiba muncul di jalan.
Menurut Bygone Kent, ada banyak laporan tentang pengemudi yang harus mengerem mendadak atau membelokkan kendaraan untuk menghindari tabrakan dengan sosok hantu tersebut. Salah satu kisah yang sering diceritakan adalah tentang seorang pengemudi bus yang tidak dapat berhenti tepat waktu setelah melihat sosok hantu di tengah jalan, tetapi malah melaju lurus melewatinya.
Dalam kisah mengerikan lainnya, seorang pengemudi terpaksa menepi karena takut ketika sensor listrik mobilnya menunjukkan bahwa ada orang lain di kursi penumpang. Bahkan ada kisah tentang wanita misterius yang menaiki bus tingkat dan menuju ke atas, tetapi ketika seorang anggota staf pergi untuk mengambil ongkosnya, dia telah menghilang.
Sementara itu para pekemah di hutan Oxney melaporkan bahwa mereka sangat kedinginan dan tidak dapat menyalakan api, meskipun cuaca sangat baik. Di sinilah juga dilaporkan penampakan seorang perampok bertopeng.
Penampakan ini mungkin tidak terlalu mengejutkan mengingat pada abad ke-18, Oxney Bottom merupakan tempat favorit para penjahat jalanan. Salah satu yang paling terkenal digantung di tiang gantungan di sini. Diperkirakan dialah yang menghantui tempat itu, sesekali terlihat mengintip ke luar jendela rumah bangsawan tua itu.