Suatu negara Afrika dapat memutuskan untuk memindahkan ibu kotanya karena banyak alasan, termasuk alasan ekonomi, geografis, spasial, atau menjauhkan diri dari masa lalu kolonialnya. Itu tidak selalu mudah karena melibatkan perencanaan kota baru, berikut lima negara Afrika yang berhasil memindahkan ibu kota.
1. Nigeria
Ibu kota dipindahkan dari Lagos ke Abuja pada tahun 1991. Hal ini disebabkan karena Lagos terletak di daerah pesisir sehingga membatasi dan membuat kota tersebut padat dan macet. Keputusan untuk memindahkan ibu kota ke Abuja yang letaknya lebih sentral di negara ini dibuat sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan di Lagos dan memupuk persatuan nasional.
2. Tanzania
Meskipun proses ini secara resmi dimulai pada tahun 1974, Tanzania telah memindahkan ibu kotanya dari Dar es Salaam ke Dodoma. Ibu kota baru ini pindah ke kota pesisir Dar es Salaam setelah referendum publik 50 tahun yang lalu. Dodoma lebih mudah dikunjungi orang dari seluruh Tanzania, sementara Dar es Salaam padat.
3. Pantai Gading
Setelah Pantai Gading memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960, Abidjan tetap berfungsi sebagai ibu kota negara tersebut. Pada bulan Maret 1983, Presiden Houphouët-Boigny menjadikan Yamoussoukro sebagai ibu kota politik formal Pantai Gading.
Negara ini memiliki dua ibu kota. Ibu kota politiknya adalah Yamoussoukro di jantung Pantai Gading, sementara Abidjan adalah sebuah kota pelabuhan yang berfungsi sebagai ibu kota ekonomi.
4. Malawi
Setahun setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1965, pemerintah Malawi mengumumkan niatnya untuk memindahkan ibu kota dari Lomba ke Lilongwe. Keinginan akan lokasi pusat yang baru, kesetaraan regional yang lebih baik, dan tercapainya tujuan politik merupakan kekuatan pendorong pemindahan ibu kota.
5. Botswana
Pada tahun 1965 Botswana memindahkan ibu kotanya dari Mafikeng, Afrika Selatan, ke Gaborone. Sebuah desa kecil di dekat perbatasan Afrika Selatan karena potensi pertumbuhannya dan kedekatannya dengan perbatasan Afrika Selatan negara tersebut.