Menu Tutup

Memahami 72 Musim di Jepang

Jepang memiliki banyak keunikan, bahkan musim di sini terbagi menjadi 72 musim yang berbeda. Konsep yang unik dan menarik ini tidak diketahui banyak orang, tetapi mereka yang mengetahuinya pasti tertarik.

72 musim jepang

Konsep ini juga disebut “72 Kōsokudō” atau “Shichijūnni-ko”. Ini adalah sistem kalender tradisional Jepang yang membagi tahun menjadi 72 musim mikro yang unik dan menarik, yang masing-masing berlangsung sekitar lima hari.

Kalender yang unik ini berakar pada astronomi Tiongkok kuno dan diadaptasi agar sesuai dengan iklim dan praktik pertanian Jepang. Mari cari tahu lebih lanjut tentang 72 musim di Jepang.

Memahami 72 Musim di Jepang

Gagasan ini mungkin tampak mengejutkan bagi mereka yang tidak mengetahuinya. Namun pembagian yang unik ini memungkinkan manusia untuk menjalin hubungan yang mendalam dengan alam dan perubahan-perubahannya yang halus sepanjang tahun.

Setiap musim hanya berlangsung selama lima hari. Ke-72 musim dipetakan dengan cermat dalam urutan yang mencerminkan unsur-unsur fisik dan spiritual dari lingkungan yang berubah.

Beberapa musim mikro di Jepang

Risshun (Awal Musim Semi) – Awal Februari
Usui (Air Hujan) – Awal Februari
Keichitsu (Kebangkitan Serangga) – Awal Februari
Shunbun (Ekuinoks Musim Semi) – Akhir Maret
Seimei (Cerah dan Cerah) – Akhir Maret
Kōyō (Hujan Gandum) – Akhir April
Rikka (Awal Musim Panas) – Awal Mei
Shōman (Panas Lebih Rendah) – Awal Mei

Pentingnya Kalender

Ke-72 musim mikro dimulai dengan Risshun yang berarti awal musim semi pada awal Februari dan diakhiri dengan Daikan yang berarti Dingin yang Lebih Besar pada akhir Januari tahun berikutnya. Sistem ini menangkap keindahan estetika Jepang dan rasa hormat yang mendalam terhadap ritme alam. Misalnya musim mikro pertama, Risshun menandai dimulainya musim semi.

Setiap musim mikro menghadirkan serangkaian pengamatan alamnya sendiri. Usui atau air hujan mengalami pencairan salju dan dimulainya hujan musim semi, sementara Sōmatsu atau akhir musim panas menandakan panas terik di puncak musim panas.

Jadi sekarang setelah kalian memahami konsepnya, kalian tahu bahwa 72 musim lebih merupakan cerminan budaya dan adat istiadat musiman Jepang. Festival, kuliner, dan kegiatan tradisional sering kali selaras dengan musim mikro ini.

Posted in Jepang

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *