Antartika adalah salah satu tempat terisolasi yang tidak terjamah di planet ini. Manusia baru bisa menjelajah tempat yang terisolasi di dunia ini setelah 200 tahun sejak ditemukan pada tahun 1820. Tidak seperti banyak lokasi lain di mana kehadiran kita memiliki dampak negatif, Antartika masih belum terjamah.
Benua Antartika adalah benua paling tidak berpenduduk. Tidak punya penduduk tetap atau budaya pribumi, hanya komunitas ilmiah sekitar 1000 orang di musim dingin dan berkembang menjadi sekitar 4000 di musim panas.
Dengan pemandangan Antartika yang menakjubkan, kesempatan untuk lebih dekat dengan satwa liar dan Antartika telah menjadi tujuan wisata yang didambakan.
Sejarah wisata ke Antartika
Orang yang pernah mengunjungi Antartika pertama kali tiba pada tahun 1966 ketika Lars-Eric Lindblad seorang pengusaha dan penjelajah Swedia-Amerika, memimpin kelompok pertama di atas kapal angkatan laut Argentina yang dipetakan. Tiga tahun kemudian ia menugaskan kapalnya sendiri, MS Lindblad Explore dan menghabiskan 20 tahun berikutnya membawa penumpang dalam tur pendidikan, merintis apa yang menjadi pelayaran ekspedisi.
Dengan masuknya operator komersial, muncul kebutuhan untuk mengatur industri untuk melindungi proyek ilmiah, situs dan monumen bersejarah, satwa liar, dan lanskap yang masih asli. Pada tahun 1991, Asosiasi Internasional Operator Tur Antartika (IAATO) didirikan untuk mengadvokasi dan mempromosikan praktik perjalanan ke Antartika yang aman dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
IAATO bekerja sama dengan Sistem Perjanjian Antartika. Antartika tidak dimiliki oleh satu negara melainkan diatur oleh perjanjian ini, yang dibentuk untuk mendorong penyelidikan ilmiah. Antartika harus digunakan untuk tujuan damai saja, semua hasil ilmiah harus dibagikan kepada publik dan tidak boleh ada aktivitas militer, tidak ada uji coba nuklir, atau klaim teritorial atas tanah itu.
Sejak penandatanganan perjanjian ini pada tanggal 1 Desember 1959 di Washington DC oleh 12 negara ditambah 42 negara telah menjadi bagian dari sistem. Untuk lebih menjamin kesehatan Antartika, Protokol Perlindungan Lingkungan ditambahkan ke perjanjian. Baik entitas pemerintah maupun pariwisata terikat olehnya.
IAATO memainkan perannya secara proaktif dengan mengikuti aturan Perjanjian Antartika, serta membuat seperangkat pedoman yang komprehensif bagi anggota untuk memastikan pengunjung memiliki pengalaman yang memperkaya dan mendidik tanpa berdampak pada lingkungan. Pergi ke Antartika merupakan hak istimewa, bukan hanya hak.
Bagaimana cara mengunjungi Antartika
Ada banyak jenis dan ukuran kapal yang berbeda dari kapal layar langsung hingga kapal penelitian kutub, dari jalur pelayaran utama hingga kapal ekspedisi mewah kecil dan kelas atas. Sebagian besar berangkat dari Argentina atau Chili meskipun beberapa juga ada yang berangkat dari Australia, Selandia Baru dan Tasmania, dan kadang-kadang dari Afrika Selatan.
Harga biaya liburan ke Antartika bervariasi tergantung pada seberapa mewah akomodasi, waktu perjalanan, lama perjalanan, fasilitas onboard, dan tiket pesawat, atau penerbangan charter.
Beberapa perusahaan menawarkan diskon dimenit akhir pada perjalanan yang kurang terjual. Tempat yang baik untuk membeli tiket jalan jalan ke Antartika adalah situs web IAATO. Meskipun keanggotaan tidak wajib, perusahaan tur di direktori ini mengikuti protokol yang ketat.
Ukuran penumpang memang penting dalam hal pengalaman. Kapal yang membawa 500 pengunjung atau lebih tidak diizinkan untuk pergi ke darat sementara kapal dengan kurang dari 500 dapat mendarat di lokasi yang disetujui, tetapi hanya satu kapal pada satu waktu. Ada juga batasan berapa banyak kapal yang dapat mengunjungi satu lokasi Antartika pada hari yang sama.
Sebagai lapisan perlindungan tambahan dari penggunaan berlebihan atau gangguan terhadap bangunan bersejarah dan satwa liar, hanya 50-100 orang yang diizinkan di darat pada satu waktu, dan untuk setiap 20 tamu di darat harus ada setidaknya satu anggota awak. Izin untuk mengunjungi basis ilmiah harus diperoleh dan tidak secara otomatis diberikan.
Sebelum menuju ke Antartika, penumpang wajib menghadiri pengarahan tentang di mana mereka bisa dan tidak bisa berjalan dengan selalu memperhatikan sarang, medan, atau tumbuh-tumbuhan. Mencuci pakaian, sepatu bot, dan perlengkapan sebelum dan sesudah pendaratan untuk mencegah penyebaran benda asing atau penyakit.
Satwa liar selalu memiliki hak jalan dan harus berjarak setidaknya 15 hingga umumnya 300 kaki tergantung pada spesiesnya, dan apakah mereka dilihat di darat atau di air. Tentu saja tidak perlu dikatakan lagi bahwa tidak ada makanan atau minuman yang dapat dibawa ke darat, tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok, tidak memberi makan hewan, dan tidak boleh menyenth apapun bahkan hanya satu kerikil kecil.
Liburan untuk pendidikan ke Antartika
Semua operator tour ke Antartika didorong oleh IAATO untuk menawarkan komponen pendidikan. Saat membandingkan kenyamanan kapal, akomodasi, masakan, tujuan yang dikunjungi, dan harga, kedua faktor ini akan membuat perbedaan nyata dalam pengalaman ke Antartika. Di sinilah semua perusahaan wisata tidak diciptakan sama.
Dalam perjalanan liburan ke Antartika ada yang mendapat kuliah harian dari sejarawan, ilmuwan, naturalis, ahli burung, dan ahli geologi terkenal tentang beragam topik. Juga mendengar laporan pribadi dari para ahli yang telah datang ke Antartika selama lebih dari 40 tahun, melakukan ratusan perjalanan ke pangkalan ilmiah.
Pendidikan adalah bagian yang sangat besar dari perjalanan ini. Jadi meskipun disebut pelayaran, ada banyak pembelajaran tentang benua ini, dan tidak hanya melihatnya secara langsung, tetapi juga menghadiri kuliah dari orang-orang yang benar-benar kompeten.
Sejak awal, IAATO telah mencatat jumlah kapal, pelayaran, dan penumpang yang telah mengunjungi Antartika, berapa banyak orang yang telah mendarat, dan kegiatan apa yang mereka lakukan. Musim pertama didokumentasikan pada tahun 1992-1993, ada 59 kapal pesiar dengan 6.704 penumpang.
Perubahan iklim adalah masalah yang lebih mendesak. Apa yang dilakukan orang di tempat lain di planet ini berdampak jauh lebih besar daripada yang dilakukan turis yang datang ke Antartika. Jika ingin berkontribusi pada dunia pendidikan dan tidak hanya liburan ke benua Antartika, banyak lowongan pekerjaan di Antartika sebagai cara mengabdi pada pendidikan dunia.
