Lupakan mitos bahwa perempuan kulit hitam berambut pendek. Wanita Mbalatu, sebuah suku di Afrika mempunyai rambut yang sangat panjang. Di Namibia, perempuan Mbalantu dengan bangga menentang ekspektasi dengan rambut panjang mereka yang mencapai mata kaki. Mereka sering disebut Rapunzel Kepang.
Apa rahasianya? Ini bukanlah rahasia dari masa lalu, itu adalah tradisi hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Cara wanita Mbalantu punya rambut yang luar biasa panjang
1. Kelembapan Alami
Wanita Mbalatu menggunakan campuran kulit kayu omutyuula (akasia) dan lemak buatan sendiri. Hal ini menjaga kelembapan rambut mereka dan terhindar dari kerusakan dan patah di usia muda.
2. Upacara Perawatan Rambut
Saat gadis Mbalatu beranjak dewasa, rambutnya menjadi bagian dari perjalanannya. Sekitar usia 12 tahun, upacara khusus diadakan untuk mendorong perkembangan rambut.
Gadis itu diharuskan melapisi rambutnya dengan pasta kental yang dibuat dari bubuk halus kulit pohon Omutyuula yang dicampur dengan lemak. Gadis muda itu akan hidup dengan lulur tebal di kulit kepalanya selama bertahun-tahun sebelum dibebaskan untuk memperlihatkan rambutnya.
3. Teknik Styling Unik
Setelah alasnya dibuat, biji buah dan untaian otot panjang diikatkan ke rambut yang akhirnya berkembang menjadi kepang khas Eembuvi. Untaian ini mencapai tanah pada saat seorang gadis memasuki upacara inisiasi Ohango pada usia 16 tahun yang melambangkan perjalanannya menuju kewanitaan.
4. Perawatan Berkelanjutan
Sebagai wanita dewasa, rambutnya mendapat lapisan tambahan campuran omutyuula agar tetap tumbuh. Saat menikah, kepang Eembuvi disusun menjadi hiasan kepala yang bisa sangat berat sehingga memerlukan dukungan dari tali atau tali kulit.
Gaya ini mewakili status perkawinannya dan hanya berubah selama peristiwa besar dalam hidup seperti menjadi ibu. Kepang tanpa simpul yang terkenal dan banyak gaya rambut kepang terinspirasi oleh kepang Eembuvi wanita Mbalatu. Komitmen mereka terhadap tradisi dan praktik perawatan rambut yang khas menunjukkan nilai budaya.