Di Mount Washington, setiap kulit yang terbuka akan terkena embun beku yang mirip dengan sengatan lebah atau sengatan matahari. Ketika kita memikirkan kondisi cuaca paling ekstrem di dunia, kita biasanya memikirkan angin topan, hujan lebat, dan musim dingin yang dingin.
Namun ternyata ada tempat di Bumi yang memadukan semua hal tidak menyenangkan tersebut. Gunung Washington di New Hampshire, AS, dianggap memiliki cuaca terburuk di dunia.
Apa yang membuat cuaca di Mount Washington begitu ekstrem?
Gunung Washington mengalami angin topan sekitar satu dari tiga hari setiap tahunnya. Suhunya sebanding dengan yang terlihat di Arktik dan curah hujan sangat tinggi.
Pada bulan April 1934, kecepatan angin 372 km/jam yang diukur di puncak gunung yang memegang rekor kecepatan angin di Bumi selama lebih dari 60 tahun. Bahkan di musim panas, saat angin paling tenang, kecepatan rata-ratanya sekitar 40 km per jam.
Curah hujan di Gunung Washington rata-rata lebih dari 2.286 mm per tahun dan total salju, es, dan hujan es melebihi 7.163 mm. Dua pertiga tahunnya berkabut, dan gunung ini juga sering terkena sambaran petir langsung.
Dampak cuaca ekstrem untuk tubuh
Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti itu, kulit yang terpapar akan terkena embun beku yang mirip dengan sengatan lebah atau sengatan matahari. Pada bulan Februari, berkat angin kencang, suhu terdingin yang pernah dirasakan di AS diukur di puncak gunung yaitu -78 derajat Celcius dengan suhu sebenarnya -43 derajat Celcius.
Mengapa cuaca di Gunung Washington sangat ekstrem?
Kondisi unik di gunung ini dihasilkan dari kombinasi faktor-faktor yang sama uniknya seperti ketinggian Gunung Washington, lokasinya di negara tersebut, garis lintangnya di dunia, dan fakta bahwa gunung tersebut berada di jalur aliran kutub.
Apakah layak pergi ke Gunung Washington?
Meskipun kondisinya ekstrem, Gunung Washington menarik sekitar 350.000 orang wisatawan setiap tahunnya. Bagi orang yang sudah mempersiapkan diri dengan baik, ini adalah tempat yang bagus untuk mendaki. Namun mereka yang tidak siap bisa menghadapi bahaya dan setidaknya 160 orang telah tewas atau hilang di gunung tersebut.