Dengan perkiraan tiga ribu suku di Afrika yang tersebar di 54 negara dan dihuni oleh lebih dari 1,4 miliar orang. Benua Afrika memiliki bahasa, budaya dan tradisi unik yang diwariskan selama berabad-abad.
Karena dampak adatnya terhadap beragam budaya Afrika yang dipraktikkan oleh banyak orang di seluruh benua, banyak dari praktik dan tradisi ini selama bertahun-tahun telah mendapatkan daya tarik, namun bagi sebagian orang hal tersebut masih asing dan tidak terbayangkan.
Suku di Afrika dengan tradisi unik
Suku Bantu, Malawi
Suku Bantu di Malawi adalah rumah bagi masyarakat Chewa, sekelompok penduduk setempat yang memiliki upacara penguburan unik bagi orang mati. Disebut festival Chewa untuk orang mati, upacara/praktik ini menyerukan upacara penyucian bagi orang mati.
Prosesnya mengharuskan tenggorokan digorok dan air dituangkan hingga tubuh bersih. Airnya kemudian ditampung dan digunakan untuk menyiapkan makanan bagi masyarakat.
Suku Banyankole, Uganda
Suku Banyankole di Uganda menguji kejantanan calon pengantin pria sebelum diperbolehkan menikah. Suku ini menugaskan bibi mempelai wanita untuk berhubungan seks dengan mempelai pria untuk memastikan keampuhannya.
Ia juga diwajibkan menguji keperawanan sang mempelai wanita. Beberapa tradisi mengizinkan bibi pengantin wanita untuk mendengarkan atau menyaksikan pasangan tersebut menyempurnakan pernikahan mereka untuk membuktikan potensi mereka.
Suku Aka, Kongo
Ritual mengasuh anak yang disebut couvade dilakukan oleh suku Aka Pygamy di Kongo. Praktik ini bagi banyak orang sangat mengejutkan.
Para ayah dianjurkan untuk menggendong bayi mereka yang baru lahir di dada mereka yang telanjang dan menyusui mereka. Suku Pygamy AKA percaya bahwa hal ini akan membantu membina hubungan yang lebih dalam antara ayah dan anak.
Suku Wodaabe, Republik Niger
Festival Cure Salee yang diadakan pada akhir musim hujan di bulan September merupakan kontes kecantikan pria dan ritual pacaran yang dilakukan oleh pria Wodaabe. Ditata dengan sempurna dengan riasan dan aksesoris fesyen lainnya, para pria ini bersaing untuk mendapatkan kasih sayang dari wanitanya.
Kontestan yang ideal adalah pria jangkung dengan gigi dan bola mata putih sempurna. Untuk mengesankan para wanita ini, para pria melakukan berbagai gerakan, termasuk memutar mata dan tersenyum cerah hingga memperlihatkan gigi putih indah mereka. Kontes kecantikan Guerewol juga dinilai oleh remaja putri.
Suku Maasai, Tanzania Utara dan Kenya
Ludah memiliki arti penting dalam budaya Maasai. Anggota suku menunjukkan rasa hormat mereka melalui media ini yang juga dianggap sebagai tindakan berkah.
Masyarakat Maasai percaya bahwa ludah melambangkan esensi seseorang, oleh karena itu ritual ini diadakan untuk menyapa orang yang lebih tua di masyarakat. Laki-laki muda Massai diharuskan meludah terlebih dahulu ke telapak tangan orang yang lebih tua sebelum menawarkan mereka jabat tangan. Tindakan ini sangat dihormati.