Natal dirayakan oleh umat Kristiani sebagai peringatan kelahiran Yesus dan dirayakan di seluruh dunia, dan tidak terkecuali di Afrika. Orang-orang Afrika mempunyai tradisi ke tingkat yang lebih tinggi. Berikut tradisi Natal unik yang dirayakan di Afrika.
Tradisi natal unik di Afrika
1. Natal Ortodoks
Tidak semua negara di Afrika merayakan Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Beberapa negara Afrika merayakan Natal Ortodoks, mengabaikan kalender Gregorian dan mengikuti tahun Julian. Negara-negara seperti Ethiopia dan Mesir merayakan Natal pada tanggal 7 Januari.
2. Pak Tua Baykal dari Liberia
Sinterklas bukanlah maskot hari raya natal di beberapa negara Afrika. Di Liberia, Pak Tua Bayka menjadi maskotnya.
Dan tidak seperti rekannya di Barat, dia tidak memberikan hadiah, dia malah berkeliling jalan meminta hadiah di pagi hari Natal. My Christmas on you adalah ucapan yang digunakan di Liberia sebagai pengganti ucapan Selamat Natal yang biasa.
3. Dekorasi tanaman ivy
Warga Zimbabwe menghiasi rumahnya bukan dengan pohon pinus biasa melainkan dengan pohon dan tanaman lain, salah satunya ivy.
4. Peringatan Malam Natal
Di Kenya, acara peringatan yang dikenal sebagai Kesha diadakan pada Malam Natal. Lonceng gereja berbunyi pada tengah malam untuk menandai kelahiran Yesus, dan himne serta lagu-lagu Natal kemudian dinyanyikan untuk perayaan. Mereka pulang setelahnya untuk memulai pesta dan kadang tidak tidur pada Hari Natal.
5. Parade Fanal
Karnaval parade Fanal merupakan sebuah acara yang diadakan di Gambia. Masyarakat terlihat usai kebaktian gereja dengan fanal, kapal kecil yang terbuat dari kertas dan batang bambu yang biasanya dihias dengan lilin dan lampu di bagian dalamnya. Fanal ini digunakan untuk mengumpulkan sumbangan dari rumah tangga di lingkungan sekitar.
Natal di Afrika biasanya tidak ditandai dengan hadiah. Meskipun mungkin ada pertukaran hadiah, orang-orang Afrika merayakan Natal dengan mengenakan pakaian baru dan berpesta bersama keluarga.