Menu Tutup

Mengintip tradisi suku Kayan Lahwi si leher panjang

Di Thailand, budaya tumbuh subur di antara suku Kayan Lahwi yang juga dikenal sebagai suku Leher Panjang. Para wanita ini mengenakan gulungan kuningan di leher mereka yang menciptakan ilusi leher memanjang. Ada cerita tidak biasa yang akan kami ungkap.

suku kayan lahwi leher panjang

Suku Kayan Lahwi berasal dari wilayah Myanmar yang sebelumnya bernama Burma. Mereka memiliki sejarah yang mencakup banyak generasi dan budaya mereka telah berkembang selama berabad-abad. Karena beberapa alasan pada saat itu, beberapa keluarga Kayan Lahwi pindah ke Thailand pada awal abad ke-20.

Menariknya ada juga suku yang terletak di Afrika Selatan dan Zimbabwe yang wanitanya memakai cincin leher. Sebagai bagian dari tradisi mereka, para wanita suku Ndebele Selatan memakai cincin leher dari logam yang mereka sebut dzilla.

cincin dzilla

Misteri di balik leher panjang

Budaya Kayan Lahwi yang berakar kuat pada praktik tradisional dan ikatan komunitas. Yang membuat mereka sangat menarik adalah para wanitanya yang menonjol dengan leher panjangnya yang luar biasa, dihiasi gulungan kuningan.

Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa leher benar-benar meregang, tetapi bukan itu masalahnya. Gulungan kuningan ini saat dikenakan di leher secara bertahap menekan tulang selangka dan tulang rusuk, menciptakan ilusi leher yang meregang dari waktu ke waktu. Tradisi memakai gulungan kuningan ini dimulai sejak masa kanak-kanak. Anak perempuan biasanya mulai memakai kumparan ini sejak usia lima tahun.

Gulungan leher kuningan dipasang pada gadis berusia lima tahun oleh dukun desa. Dukun memasang bantal kecil di bawah gulungan pertama untuk mencegah rasa sakit di leher. Bantalan ini akan dilepas oleh dukun nanti saat leher gadis itu menyesuaikan dengan gulungan kuningannya. Seiring waktu, kumparan kuningan gadis itu diganti dengan yang lebih panjang dan lebih banyak ditambahkan.

Proses ini berlanjut dengan gulungan yang ditambahkan setiap dua tahun. Semakin lama kumparan ditambahkan, berat kumparan bertambah. Gulungan kuningan tidak pernah dilepas, dan seiring waktu semakin banyak gulungan yang ditambahkan lehernya mulai terlihat memanjang.

Apa arti leher panjang yang tidak biasa ini?

Tradisi leher panjang bukan hanya sekedar untuk estetika. Ini membawa makna budaya bagi masyarakat Kayan Lahwi. Itu adalah simbol keindahan, identitas, dan kepemilikan. Wanita yang mengenakan gulungan kuningan yang banyak dipandang lebih cantik dan melambangkan keanggunan dan keanggunan.

Bagi masyarakat Kayan Lahwi, praktik ini merupakan wujud kebanggaan dan sarana melestarikan warisan leluhur mereka. Cincin leher wanita tidak hanya menjadi simbol kecantikan tetapi juga sebagai tanda persatuan. Hal ini menunjukkan ikatan persaudaraan yang kuat.

Posted in Thailand

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *