Berbeda dengan negara-negara lain di dunia, di Ukraina sering menambahkan yang sering disebut oleh banyak orang sebuah praktik yang tidak biasa dalam perayaan Natal. Mereka menghiasi pohon Natal dengan jaring laba-laba. Ini bukanlah jaring laba-laba yang dipintal oleh arakhnida, melainkan ornamen yang dibuat dari bahan seperti perada, benang, atau kaca, menyerupai yang ditenun oleh laba-laba asli.
Meskipun asal muasal tradisi ini masih belum jelas, catatan sejarah menyebutkan kehadirannya dalam perayaan Natal Ukraina dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Beberapa teori menunjukkan kemungkinan akarnya berasal dari kepercayaan pra-Kristen di mana laba-laba dikaitkan dengan keberuntungan dan perlindungan, dan jaringnya melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.
Yang lain percaya bahwa tradisi ini muncul bersamaan dengan agama Kristen dengan jaring yang mewakili ciptaan Tuhan atau pelukan pelindung Kristus.
Legenda janda dan jarring laba-laba
Sebuah cerita rakyat yang populer menambahkan lapisan sentimental pada tradisi tersebut. Ini menceritakan kisah seorang janda miskin yang karena tidak mampu membeli dekorasi yang layak, menghiasi pohon Natalnya dengan pernak-pernik sederhana.
Ajaibnya pada pagi hari Natal, pohon itu tampak terbungkus sarang laba-laba yang berkilauan. Tersentuh oleh sinar matahari, jaring-jaring ini berubah menjadi emas dan perak yang menghujani janda dan anak-anaknya dengan keberuntungan dan kegembiraan yang tak terduga.
Dalam versi tersebut menurut pameran “Christmas Around the World” di Museum Sains dan Industri, Chicago berbunyi:
“Janda itu pergi tidur pada Malam Natal dengan mengetahui bahwa pohon itu tidak akan dihias. Di pagi hari Natal, wanita itu dibangunkan oleh anak-anaknya. ‘Ibu, Ibu, bangunlah dan lihatlah pohon itu, indah sekali!’ Sang ibu bangkit dan melihat bahwa pada malam hari seekor laba-laba telah membuat jaring di sekitar pohon. Anak bungsu membuka jendela untuk melihat cahaya pertama Hari Natal. Saat berkas matahari merayap di lantai, ia menyentuh salah satu benang dari jaring laba-laba dan seketika itu juga jaring itu berubah menjadi emas dan perak. Dan sejak saat itu janda itu tidak pernah menginginkan apa pun lagi”.
Cerita rakyat berkembang dengan mudah dan legenda laba-laba Natal telah berkembang menjadi beberapa variasi seiring berjalannya waktu. Sebagian besar melibatkan keluarga miskin yang tidak mampu membeli dekorasi. Beberapa versi memberikan penghargaan kepada Sinterklas, Bapak Natal atau bahkan bayi Yesus karena mengubah jaring menjadi perak atau emas.
Oleh karena itu, legenda tersebut konon menginspirasi beberapa tradisi Natal yang sudah berlangsung lama di Ukraina.
Praktek modern
Saat ini, ornamen jaring laba-laba tetap menjadi bagian dari Natal Ukraina. Keluarga membuat kerajinan tangan dengan berbagai bahan dan warna, menambahkannya ke pohon mereka bersama dengan pernak-pernik dan lampu tradisional. Jaring melambangkan harapan, berkah, dan keberuntungan tak terduga, menggambarkan laba-laba dalam sudut pandang yang positif.