Ribuan turis berbondong-bondong ke Kawasaki, Jepang setiap tahunnya untuk merayakan festival penis. Di Jepang di tengah perpaduan tradisi kuno dan inovasi modern, terdapat salah satu festival yang paling banyak dibicarakan di negara ini yaitu festival Kanamara Matsuri.
Kanamara Matsuri atau Festival Lingga Baja adalah acara tahunan yang merayakan kesuburan, seks aman, dan kebahagiaan perkawinan dengan cara yang mungkin tampak tidak lazim bagi mereka yang belum tahu. Festival ini yang diadakan setiap musim semi di Kawasaki di luar Tokyo, memiliki akar budaya yang dalam dan membawa pesan harapan, kesehatan, dan inklusivitas.
Inilah semua yang perlu diketahui tentang festival Kanamara Matsuri yang menarik ini.
Asal usul sejarah
Kanamara Matsuri berasal dari zaman Edo dan berasal dari legenda lokal. Salah satu legenda menceritakan tentang setan yang bersembunyi di dalam vagina seorang wanita muda dan mengebiri dua pria pada malam pernikahan mereka. Wanita itu mencari bantuan dari seorang pandai besi yang membuat lingga baja untuk mematahkan gigi iblis, sehingga mengakhiri terornya.
Dongeng ini melambangkan kekuatan lingga sebagai pelindung dari musibah yang berujung pada perayaan kesuburan, perlindungan, dan kesejahteraan keturunan.
Perayaan masa kini
Saat ini, festival Kanamara Matsuri menarik ribuan pengunjung dari seluruh Jepang dan seluruh dunia. Festival ini menampilkan parade dengan tiga mikoshi (kuil portabel) berbentuk penis raksasa, termasuk satu yang terbuat dari baja, sebagai penghormatan kepada legenda tersebut.
Peserta dan penonton mengenakan pakaian tradisional, membawa ukiran berbentuk penis, dan menikmati musik, makanan, dan perayaan yang memenuhi jalanan Kawasaki. Suasananya gembira dengan rasa kebersamaan dan perayaan yang kuat.
Tujuan fertival Kanamara Matsuri
Selain signifikansi sejarah dan budayanya, Kanamara Matsuri juga memiliki tujuan kontemporer. Hasil dari festival ini disumbangkan untuk penelitian dan kesadaran akan HIV/AIDS, menjadikannya sebuah acara dengan dampak sosial yang kuat. Festival ini juga mempromosikan praktik seks aman dan menumbuhkan lingkungan penerimaan dan dukungan bagi komunitas LGBTQ+, yang menunjukkan sikap progresif Jepang terhadap kesehatan seksual dan inklusivitas.
Simbolisme dan suvenir
Citra falus yang lazim sepanjang festival adalah simbol kesuburan, perlindungan, dan perayaan kehidupan. Suvenir mulai dari permen dan sayuran hingga karya seni dan pernak-pernik dibuat dalam bentuk penis, masing-masing mengusung tema festival tentang kesehatan, kesuburan, dan perlindungan.
Barang-barang ini populer di kalangan pengunjung yang membawanya pulang sebagai pengingat atau sebagai hadiah yang melambangkan keberuntungan dan perlindungan.
Daya tarik internasional
Kanamara Matsuri telah mendapatkan perhatian internasional karena pendekatannya dalam merayakan kesuburan dan meningkatkan kesadaran tentang kesehatan seksual. Pengunjung dari seluruh dunia tertarik pada suasana festival yang terbuka dan inklusif serta perpaduan budaya tradisional Jepang dengan nilai-nilai sosial modern.
